- Penulis : Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
- Penerbit : Darul Falah
- Keterangan : 468 hlm (SC)
- Ukuran : 15,5 cm x 24 cm
- Harga :
Rp 48.000,- - Jayyid : Rp 38.000,- (Hemat Rp 10.000,-)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hidup pada abad kedelapan Hijriyah. Terkenal
sebagai ulama shalih dari guru yang shalih pula, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Ia seorang ahli hukum Islam dan psikolog yang pakar mengenai cinta dan rindu
serta seluk beluknya. Dengan kajian yang utuh dan jauh dari syubhat, beliau
mampu menampilkan hakikat fitrah cinta dua anak manusia yang berlainan jenis.
Di antaranya ia berkata, "Cinta merupakan cermin bagi seseorang yang
sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemah-lembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Karena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri."
Buku ini layak dikonsumsi semua jenjang usia. Sangat membantu dalam urusan agama yang dapat mendatangkan kemaslahatan di dunia dan akhirat. Di antara dua puluh sembilan bab bahasan, dibicarakan tentang istilah-istilah cinta dan tanda-tandanya, pembagian-pembagian cinta serta motif-motifnya, hukum-hukum dan kaitan-kaitannya, cinta yang benar dan cinta yang merusak. Yang kesemuanya didukung dengan butir-butir tafsir ayat, hadist-hadist Nabawy, masalah-masalah fiqih, atsar orang-orang salaf, syair dan gejala-gejala alam, sehingga diharapkan bisa memberikan kepuasan bagi pembaca dan pesona bagi yang melihatnya.
Daftar Isi
Mukadimah
Daftar Isi
1.
Istilah-istilah Cinta
2.
Penggunaan Istilah-istilah Cinta dan Makna
Masing-masing
3.
Kaitan antara Istilah-istilah Cinta
4.
Penciptaan Alam Atas dan Alam Bawah karena ada
Cinta
5.
Motif dan Pendorong Cinta
6.
Hukum-hukum Pandangan Mata dan Dampak terhadap
Pelakunya
- Mengalihkan Dorongan Kekuatan Seksual
- Manfaat Menahan Pandangan Mata
7.
Dialog antara Hati dan Mata
- Hati
Berkata kepada Mata
- Sanggahan
Mata terhadap Hati
- Limpa
Ikut Berbicara
8.
Syubhat yang Dijadikan Alasan Orang-orang yang
Membolehkan Memandang Sesuatu yang Haram Dipandang
9.
Tanggapan dan Jawaban
- Sanggahan terhadap Atsar
10. Hakikat Cinta Buta,
Sifat-sifatnya dan Pendapat Manusia
11. Apakah Cinta Buta
itu Tumbuh karena Inisiatif ataukah Karena
Ketetapan Takdir?
12. Mabuk Asmara
- Sebab-sebab
Mabuk
- Sebab
Tidak Bisa Dijadikan Alasan
13. Kenikmatan
Bergantung kepada Cinta
- Kenikmatan
yang Dicela dan yang Dipuji, Kenikmatan Sementara dan Kenikmatan Abadi
- Kenikmatan
Sementara dan Kenikmatan Abadi
- Kenikmatan
yang Berakibat Penderitaan
- Sedikit
Kenikmatan untuk Kemaslahatan
- Macam-macam
Kenikmatan
14. Para Pemuja Cinta
15. Golongan yang
Mencela Cinta
16. Keputusan Hukum
tentang Dua Golongan dan Menuntaskan Perbedaan Pendapat di antara Keduanya
17. Anjuran Memilih
Hal-hal yang Baik untuk Mencapai apa yang Dicintai Allah dan Rasul-Nya
18. Obat Orang-orang
yang Dimabuk Cinta, Hubungan yang Diperbolehkan Allah
19. Keutamaan Keindahan
dan Kecenderungan Jiwa Menyenangi Keindahan
- Keindahan
Lahir
- Keindahan
Batin
- Apakah
Makna Keindahan yang Sebenarnya?
- Bidadari
yang Cantik Jelita Menurut Pengabaran Al-Qur’an
- Bidadari-bidadari
Menurut Pengabaran Rasulullah
20. Tanda dan Bukti
Cinta
- Tanda-tanda Cinta
21. Cinta Menuntut Penunggalan Kekasih tanpa
Memadunya dengan yang Lain
22. Kecemburuan Orang-orang yang Jatuh Cinta
terhadap Kekasihnya
- Kecemburuan
Manusia terhadap Kekasihnya
- Kecemburuan
Allah terhadap Hamba-Nya
- Kecemburuan
terhadap Ilmu yang Mendetail
- Kecemburuan
yang Mengakibatkan Buruk Sangka
23. Kesucian Orang yang Dimabuk Cinta Kala
Bersanding dengan Kekasih Hati
- Kesucian Yusuf
24. Melanggar Jalan yang Diharamkan dan
Kerusakan yang Diakibatkannya
- Akibat
Zina
- Hukuman
Pelaku Homoseks
- Menikah
dan Berzina dengan Mahram
25. Kasih Sayang Orang-orang yang Jatuh Cinta
dan Syafa’at bagi Sang Kekasih
26. Memilih yang Lebih Dicintai dan Meninggalkan
yang Kurang Dicintai
- Mewaspadai
Bisikan Hawa Nafsu
- Mengharapkan
Apa yang ada di Sisi Allah
- Bersama
Allah
- Mengharapkan
Cinta Allah, Mengharapkan Kenikmatan Surgawi
- Kedurhakaan
kepada Allah dan Siksaan
- Hukuman
yang Setimpal
27. Meninggalkan Sesuatu yang Dicintai karena
Hukumnya Haram dan Menggantinya dengan yang Halal
28. Orang yang Lebih Mementingkan Siksa dan
Penderitaan Dunia daripada Hubungan yang Diharamkan
29. Celaan terhadap Nafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar